Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menikmati Citylight Di Puncak Gunung Putri Lembang Bandung

Menikmati Citylight Di Puncak Gunung Putri Lembang Bandung

Sunset di Gunung Putri Lembang Bandung
Dokumen Pribadi

Ujwarfirdaus.com -  Malam itu, saya berdiri di belakang pagar pembatas, di bawah kegelapan, sambil ditemani semilir angin yang lantas membuat saya mau tak mau harus mengeratkan jaket saking dinginnya. Bukan tidak ada tujuan saya berdiri di sana. Saya justru tengah terpana dengan sesuatu yang ada di depan saya, yaitu jutaan lampu yang menciptakan kesan hangat sekaligus beku saking menakjubkannya.

Lampu-lampu itu saya lihat dari puncak gunung Putri Lembang, Bandung. Tempat yang tingginya sekitar 1587 mdpl. Memang tidak terlalu tinggi. Lagipula, itu salah satu gunung yang sering didatangi pendaki pemula kan? Namun, di gunung ini, saya menemukan banyak hal menarik.

Pada suatu hari, teman saya bercerita tentang aktivitas mendaki yang sering dia lakukan. Sebagai orang yang sama sekali tidak pernah mendaki gunung, saya terpukau dengan cerita-ceritanya. Terutama saat dia mengalami banyak hal unik saat mendaki.

Hingga kemudian, saya bertanya, “Di Bandung, ada nggak sih gunung yang bisa dinaiki pemula?”

Teman saya langsung menjawab. “Gunung Putri Lembang! Gunungnya nggak tinggi. Perjalanan menuju puncaknya mungkin cuma setengah jam aja!”

Ucapan itu membuat saya langsung punya ide untuk mengajaknya mendaki. Sebagai orang yang buta tentang pendakian, saya merasa beruntung punya teman yang tahu banyak hal soal mendaki gunung, termasuk mengenai peralatan. 

Beberapa minggu kemudian, acara mendaki itu benar-benar terjadi. Tepatnya pada tanggal 24 Februari 2023. Menaiki motor dari tempat kos saya di Bandung, kami berangkat.

Dari Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, kami memerlukan waktu sekitar dua jam menuju Kecamatan Lembang, Kab. Bandung Barat. Tentu saja dengan berbagai drama di perjalanan. Dari mulai kehabisan bensin, hingga lupa jalan. Untungnya, kami tetap sampai ke tempat pemberhentian untuk menyimpan kendaraan.

TIKET MASUK GUNUNG PUTRI LEMBANG BANDUNG

Di tempat pemberhentian itu, saya menyimpan motor. Di sana pula kami mendaftar untuk masuk sebagai orang yang ingin berkemah. Pada saat itu, biaya untuk masuk ke Gunung Putri sebesar 22.000 per orang khusus yang mau kemping. Sementara untuk parkir kendaraan bermotor dipatok 10.000 per motor. Maka dari sanalah semuanya dimulai.

PROSES MENDAKI DAN BERKEMAH DI GUNUNG PUTRI LEMBANG

Menikmati Citylight Di Puncak Gunung Putri Lembang Bandung
Dokumen Pribadi

Saya dan teman berjalan menanjak dari tempat pemberhentian dibarengi tawa-tawa bahagia. Sebagai orang yang baru pertama kali mendaki, tentu saya bahagia. Apalagi, jalanan dari bawah itu sudah ditutup paving block sehingga tidak licin sama sekali. Selain itu, jaraknya dekat sekali menuju tempat berkemah. Mungkin hanya satu kilo saja dari tempat permulaan tadi.

Saat sampai di atas, saya cukup ngos-ngosan. Meskipun jaraknya tidak jauh, tetapi untuk pemula tetap saja lelah. Untungnya, rasa lelah itu perlahan menghilang saat teman saya mengajak membangun tenda. Menarik, pikirku.

Setelah membangun tenda, kami menyusun barang-barang dan juga mulai memasak. Nah, inilah hal menyenangkan lainnya. Saya jadi bernostalgian bermain masak-masakan ketika kecil. Saya juga jadi ingat nikmatnya makan di kebun bersama orang tua. Sebagai anak seorang petani, makan di kebun sudah jadi hal yang biasa dari saya kecil. Hal menyenangkan itu terulang kembali.

Malamnya, kami menyalakan api unggun. Kayu itu dibeli di tempat pemberhentian kendaraan dengan harga 10.000 satu ikat. Dengan kayu itulah, kami bisa mengobati rasa dingin yang menusuk. 

Nah, setelah acara api unggun itulah kami berdua naik menuju puncak. Kami menaiki satu per satu anak tangga yang memang sudah dibangun untuk mempermudah pengunjung. Di atas sana, ternyata tengah malam begitu dipadati pendaki lain juga. Sungguh, di situasi itulah saya merasa tenang. Rasa-rasanya, baru pertama kali menikmati citylight dari atas puncak gunung. 

Menikmati Citylight Di Puncak Gunung Putri Lembang Bandung
Dokumen Pribadi

Paginya, kami berdua tidak ketinggala juga untuk menyaksikan sunrise. Sayang, pada saat itu, cuacanya kurang bagus. Kami tidak mendapati sunrise yang sempurna. Meskipun tetap saja, saya takjub dengan kesejukkan pagi hari, matahari yang menyapa malu, serta daun-daun pohon pinus melambai karena kesiur angin.

Sunset di Gunung Putri Lembang Bandung
Dokumen Pribadi

KESAN MENDAKI GUNUNG PUTRI LEMBANG

Bagi saya, Gunung Putri Lembang sangat layak untuk dikunjungi orang-orang yang ingin melepas penat, keluarga yang ingin berkemah, atau mungkin orang yang memang ingin mencoba mendaki untuk pertama kali. Apalagi, fasilitas di gunung ini sudah lengkap. Ada mushola dan toilet juga. Meskipun, saya kurang nyaman dengan toilet yang kotor dan bau. Ya, mungkin ini bisa jadi masukan untuk pengelola?

Sunset di Gunung Putri Lembang Bandung
Dokumen Pribadi

Sekitar pukul empat sore di tanggal 25 Februari, kami berdua pulang. Menyusuri jalanan dan tenda-tenda yang semakin sore semakin banyak, saya turut bersenandung. Seru juga menghabiskan waktu di Gunung Putri. Menurut saya, perjalanan itu bisa jadi cerita suatu saat nanti.

***

Posting Komentar untuk "Menikmati Citylight Di Puncak Gunung Putri Lembang Bandung"